Tuesday, May 13, 2014

Bio pestisida

Bio pestisida

Diposting Oleh : Leyla Wijaya di Belajar Bareng Hidroponik


Bio pestisida adalah penggunaan pestisida dengan bahan baku utama mikroorganisme. Contoh bakteri, virus, dan cendawan. Berbeda dengan hama yang merugikan petani, pasukan biopestisida ini bertugas menyerang hama tertentu. Hama yang terkena semprotan biopestisida ini akan terhambat perkembangannya bahkan bisa mati. Namun demikian dalam penggunaannya memerlukan lingkungan khusus.

Contoh biopestisida ini adalah ....



a. Cendawan Verticillium lecani digunakan untuk mengendalikan kutu putih, aphids, thrips, dan mites. Tak hanya itu sejenis nematoda yang disebut larvanem juga banyak dipilih untuk mengontrol larva black vine dan kutu kebul.
b. Bacillus thuringensis (Bt) adalah jenis paling populer yang banyak digunakan untuk mengendalikan ulat pemakan daun di sayuran dan buah-buahan.
c. Virus Se NPV untuk Ulat grayak pada bawang
d. Virus Sl NPV untuk Ulat grayak pada cabe, kacang dan tembakau
e. Gliocladium sp untuk Jamur Fusarium, Phytopthora
f. Trichoderma untuk Jamur Fusarium, Phytium
g. Corynebacterium untuk mengendalikan penyakit pathek/antraknose pada cabe, embun tepung pada tanaman hortikultura, Xanthomonas pada tanaman padi, bercak daun pada bawang merah

PESTISIDA NABATI

Adalah pestisida yang bahan baku pembuatannya diambil dari berbagai tanaman dan hewan
Kelebihan dari pestisida berbahan baku nabati antara lain :Mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.Memiliki efek/pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walapun jarang menyebabkan kematian.
Toksitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia (lethal dosage (LD) >50 Oral).Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif.Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida sintetis.Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman.

Kelemahan penggunaan pestsida nabati sebagai berikut :Cepat terurai dan aplikasinya harus lebih sering.Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan serangga/ memiliki efek lambat).Kapasitas produksinya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah massal (bahan tanaman untuk pestisida nabati belum banyak dibudidayakan secara khusus).Ketersediaannya di toko-toko pertanian masih terbatas

Sumber : Pengendalian Hama Dengan Insektisida Botani

Wednesday, May 7, 2014

Eksudat di Sistem Hidroponik

Eksudat di Sistem Hidroponik

Oleh : Yos Sutiyoso



Mau urun rembug, mengenai kebun2 yang telah lancar berproduksi! Seperti kita semua ketahui tiap hari kita berak dan kencing, mengeluarkan limbah dari badan kita, dibuang ke kakus, dan lenyap sudah! Tanaman juga melakukan hal yang sama, dan limbah yang dikeluarkannya bernama "eksudat". Cilakanya pada beberapa cara budidaya hidroponik  diberlakukan konsep sirkulasi, yaitu limbah itu disuguhkan kembali kepada tanaman, dan dijejalkan lagi ke tanaman. Terjadilah akumulasi eksudat, yang semakin lama semakin pekat, dan mulai mengganggu pertumbuhan tanaman. Tanaman derajat pertumbuhannya menurun. Bentuk, warna, ukuran, bobot, dan penampilannya berubah. Hasil akhir ialah tanaman kurang layak jual, dan jumlah yang layak jual menciut.




KOMENTAR YANG BERKAITAN

#YosSutiyoso

Hal ini diperparah oleh ganggang yang sering mengamuk dan memperbanyak diri, dan yang di atas batasan tertentu, juga akan mengeluarkan eksudat, dan juga akan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. Bedanya dengan yang pertama adalah tanaman meracuni diri sendiri dengan adanya sistem sirkulasi, sedangkan dalam soal ganggang, meracuni jasad lain, dan disebut allelopathy. Pendek kata, bila terlihat tanaman sudah mulai terganggu pertumbuhannya, dan akar mulai berwarna kusam ke-hitam2-an, tandon larutan pupuk dan talang2 harus dikuras. Di kemanakankah larutan pupuk yang tersisa ketika akan menguras. Solusi yang baik ialah mempunyai lahan lain, di mana dilakukan budidaya tanah. Larutan yg tersisa itu, yang masih memuat banyak nutrisi, walau rasionya sudah ngaco, dimanfaatkan untuk memupuk, dengan pengertian tanah memiliki sifat buffer yang dapat mentolerir eksudat yang sudah agak tinggi kepekatannya.

#YosSutiyoso

Pengurasan tentunya disusul dengan memasukkan air baku lagi, menyetel pH sesuai dengan keinginan kita, menambahkan pekatan A, kemudian B, kemudian melanjutkan proses produksi. Larutan yang tersisa bisa juga dialirkan ke kolam ikan, dan berguna untuk memupuk ganggang dan jasad renik lainnya. Ikan dapat mentolerirnya, tetapi tidak dapat memakannya, karena ikan tidak makan bahan anorganis.

#Pupuk Benih Planterbag Tabulampot

Jika begitu adakah cara lain misal melewati kolam" tanaman air baru disedot kepenampung utk selanjutnya ditambah nutrisi dan diputar ulang spt itu opa!

#YosSutiyoso

Tanaman air akan montok karena menyerap banyak nutrisi di larutan tersisa. Maksud Anda barangkali
permintaan bantuan pada tanaman air untuk tolong menyerapkan logam2 berat, tapi jangan ambil nutrisi A-B mix-nya? Mereka tidak pandang bulu

#Pupuk Benih Planterbag Tabulampot

Iya maksud saya tanaman ditaruh dikolam biar menetralis a.b dan untuk ganggang sendiri bagaimana
penanganannya? apa akan hilang sendiri kena uv matahari opa?

#YosSutiyoso

Ganggang tidak terberantas hanya dengan UV saja! Bisa dengan O3, dan chlorine.

#FerryArya

Apakah dalam nutrisi ab mix juga terdapat logam berat?

#YosSutiyoso

> Ferry A. Dalam A-B mix juga terdapat logam berat, yaitu Fe, Mn, Cu, Zn, dsbnya. Coba saja telaah peta unsur Mendeleyeff !

#WongTaniHidroponik

And than apakah logam berat yg diserap tanaman juga akan disajikan sama ke kita oleh tanaman om?
Sepertinya akan terjadi perombakan deh dari anorganik menjadi organik..

#YosSutiyoso

Tidak terjadi perombakan dari anorganik menjadi organik. Ada juga sebaliknya. Apa yang diserap
tanaman, akan tersajikan pada masakan kita. Masuk ke dalam tubuh dan dimanfaatkan tubuh, karena
memang dibutuhkan. Contohnya : Kita mendengar kata "anaemia", alias "lesu darah", kekurangan unsur ferrum, yang sering diderita oleh ibu setelah melahirkan, atau oleh penderita penyakit malaria. Juga terdengar sayup2, bahwa yang kluron, miskraam, ada hubungannya dengan kekurangan unsur zincum. Soal kedokteran ini sebaiknya Anda perdalam pada dokter.

#WongTaniHidroponik

Glukosa C6H12O6 (CH2O) tersusun dari Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O).
CATATAN KECIL HARI INI : Suhu di zona perakaran sebaiknya rendah!

CATATAN KECIL HARI INI : Suhu di zona perakaran sebaiknya rendah!



Oleh : Yos Sutiyoso

Molekul oksigen O2 tidaklah berdiam saja di dalam air, melainkan bergerak terus menerus kesegala arah. Pada suhu yang lebih tinggi, gerakannya lebih gesit lagi, hingga keluar dari lingkungan air dan bersatu dengan oksigen lainnya di udara, yang diketahui konsentrasinya sekitar 20,9 %. Maka kadar oksigen-terlarut dalam air akan turun dengan keluarnya oksigen dari lingkungan air. Sebaliknya, bila suhu rendah, maka oksigen-terlarut kadarnya tinggi, dan bila masuk ke lingkungan akar, oksigen yang banyak itu akan meningkatkan proses respirasi, yang menghasilkan energi, yang bisa digunakan untuk proses hidup tanaman, a.l. menyerap air dan nutrisi dari media tanam. 

Dengan banyaknya penyerapan air dan nutrisi, maka pertumbuhan akan maju pesat dan produksi naik. Jadi dengan menjaga suhu di zona perakaran tetap rendah, dan mencegahnya meningkat, maka pertanaman kita akan tumbuh dengan sangat baik. 

Cara pelaksanaannya : Kalau pada NFT kita tanam lettuce pada talang, dengan jarak lubang tanam 20 cm, padahal ukuran lettucenya kecil, maka pada saat lettuce dewasa, talang sebagian masih terlihat tersinar matahari, dan pastinya suhu talang meningkat, yang akan meningkatkan pula suhu larutan pupuk yang mengalir lambat di dalam talang,(terutama yang tangens-nya angkanya kecil, dan ditanam di udara terbuka, tanpa naungan), dan akan turun kadar oksigen- terlarut , dan anjloknya produksi. Ditambah, larutan itu berasal dari kontainer yang dipasang di atas toren  (bahasa Belanda = menara) yang tersinar matahari sepanjang hari, sehingga airnya panas, dan oksigen-terlarutnya menurun. Produksi dobel anjlok! Solusi : Jarak tanam diperkecil, hingga talang tertutup tajuk tanaman terhadap penyinaran matahari. Pakailah EC yang tinggi, misalnya EC 2,5 mS/cm, dan volume/flowrate yang besar, supaya tanaman tumbuhnya cepat, dan tajuk tanaman cepat rimbun menutupi talang. Talang berwarna putih merupakan preferensi atas talang berwarna kelabu, karena merefleksi cahaya.

Tuesday, May 6, 2014

Prinsip Dasar Hidroponik


Oleh : Pak Banu Santoso

Hidroponik


Hidroponik (Inggris:hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponosyang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless.

Dalam kajian bahasa,hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.

Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknikbertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Ada 6 system dalam Hydroponic

  1. Aeroponic system
  2. Drip system
  3. NFT
  4. Ebb dan flow system
  5. Water Culture system
  6. Wick System
6 Sistem Dalam Hidroponik
Sumber : Group KHS







Sedikit penjelasan tentang sistem di atas.

AEROPONIC

Mungkin dari beberapa system hydroponic yang paling berteknologi tinggi dan mungkin juga memberikan hasil terbaik serta tercepat dalam pertumbuhan dalam berkebun Hydroponic. Hal ini dimungkinkan karena larutan nutrisi di berikan atau disemprot ( berbentuk kabut ) langsung ke akar dan lebih mudah menyerap dan juga larutan nutrisi banyak mengandung oksigen.

DRIPSYSTEM

Sistem Tetes adalah system hidroponik yang paling banyak digunakan. Sistem operasinya simpel, timer mengontrol pompa. Pada saat nyala, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman.

NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE)

Sistem ini adalah system yang paling orang ketahui ketika mendengar nama hidroponik. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi tanpa menggunakan timer untuk pompanya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air.

EBB & FLOW SYSTEM

Sistem Ebb & Flow bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi, dan kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam penampungan. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.

WATERCULTURE


Walter Culture adalah system hidroponik yang paling simpel. Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat dari Styrofoam dan mengapung langsung dengan nutrisi. Pompa udara memompa udara ke dalam air stone yang membuat gelembung-gelembung dan memberikan oksigen ke akar-akar tanaman.

WICKSYSTEM

Wick system ini salah satu system hidroponik yang paling simpel. Sistem ini termasuk pasif, karena tidakada part-part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu.

SISTEM HIDROPONIK


Hidroponik adalah teknologi untuk pertumbuhan tanaman dalam larutan nutrisi (air yang mengandung pupuk) dengan atau tanpa menggunakan media artificial (pasir, kerikil, vermiculite,rockwool, perlite, peatmoss, sabut, atau serbuk gergaji) untuk memberikandukungan mekanik.

Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

Sistem hidroponik ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu kultur media tanam dan kultur larutan nutrisi. Pada kultur media tanam, penanaman dilakukan menggunakan media tanam padat berpori sebagai tempat dimana akar tanaman tumbuh. Media tanam yang digunakan dapat berupa media organik, anorganik, atau campuran keduanya. Berdasarkan metode pemberian larutan nutrisinya, kultur media dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sub irrigation (irigasi bawah permukaan) dan top irrigation(irigasi permukaan). Karena top irrigation sering diaplikasikan pada sistem hidroponik dengan menggunakan penetes maka sistem ini lebih dikenal dengan drip irrigation system (sistem irigasi tetes). Sub irrigation dibagi dua, yaitu passive sub irrigation (sistem irigasi dengan prinsip kapiler), dan ebb and flow (sistem irigasi genang dan alir)

Pada kultur larutan nutrisi, penanaman dilakukan tidak menggunakan media tanam atau media tumbuh, sehingga akar tanaman tumbuh di dalam nutrisi atau di udara.Kultur larutan nutrisi dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu larutan diam,hidroponik dengan larutan nutrisi yang disirkulasikan, dan aeroponik. Sistem hidroponik dipilih berdasarkan pertimbangan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, kebijakan investasi, kompetensi tenaga kerja, dan kondisi iklim.Beberapa hidroponik yang umum digunakan dalam budidaya tanaman secara komersial adalah drip irrigation system, ebb and flow system, passive hydroponics, floating hydroponics, nutrient film technique, dan aeroponics.

Pada penelitian kali ini penulis akan memfokuskan pembahasan pada sistem hidroponikdengan NFT.

KELEBIHAN SISTEM HIDROPONIK

Bertanamsecara hidroponik dapat berkembang dengan cepat karena cara ini mempunyai banyak kelebihan. Kelebihan yang utama adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Selain itu, kelebihan lainnya sebagai berikut:


  1. Perawatan lebih praktis serta gangguan hama lebih terkontrol
  2. Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien)
  3. Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru
  4. Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki standarisasi
  5. Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak
  6. Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di luar musim
  7. Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan, atau ketergantungan pada kondisi alam
  8. Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya diatap, dapur, atau garasi
  9. Tanaman dari hasil berkebun hidroponik dapat dikemas dan disimpan dalam keadaan hidup dan segar untuk waktu yang lebih lama
  10. Kendali sistem perakaran tanaman selalu terawasi
  11. Tidak perlu mengkhawatirkan masalah penyiraman
  12. Sistem hidroponik dapat dikembangkan di lahan yang tidak memungkinkan, misalnya ditanah bersalju maupun d ruang angkasa
  13. Dalam berkebun hidroponik di dalam greenhouse produksi tidak menggunakan tanah, dengan demikian gulma dan hama jarang sekali ditemukan. Sehingga penggunaan pestisida maupun insektisida tidak diperlukan
  14. Sebuah taman hidroponik dapat diatur dengan sistem timer untuk secara otomatis menyuburkan tanaman
  15. Hasil produksi sehat karena menerima nutrisi yang seimbang dan terkendali
  16. Stabil,aman, dan hasilnya tinggi
  17. Tidak memerlukan tanah
  18. Air tetap berada di dalam sistem dan dapat digunakan kembali, dengan demikian maka biaya dari penggunaan air relatif rendah
  19. Memungkinkan untuk mengontrol kadar nutrisi secara keseluruhan dengan demikian, nutrisi yang digunakan relatif efisien
  20. Tidak ada pencemaran nutrisi yang dilepaskan ke lingkungan karena dikendalikan didalam system
  21. Stabil dan memiliki hasil tinggi
  22. Hama dan penyakit lebih mudah disingkirkan.

Dari uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa bercocok tanam tanpa tanah memberi keuntungan yang lebih besar, terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit atau gersang. Cara ini memberi nilai tambah dalam menciptakan penghijauan ditempat-tepat yang tidak memungkinkan lagi di tanami pohon dengan media tanah.

KEKURANGAN SISTEM HIDROPONIK


  1. Aplikasi pada skala komersial membutuhkan teknis pengetahuan serta pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip.
  2. Pada skala komersial, investasi awal relatif tinggi, meskipun nantinya akan menuai hasil yang juga tinggi dalam jangka menengah dan jangka panjang.
  3. Perlu kehati-hatian terhadap penyusunan formula (pupuk) dan pengontrolan kesehatan tanaman.
  4. Memerlukan pasokan air yang bersifat konstan. Sangat bergantung dengan keberadaan listrik.

PRINSIPKERJA SISTEM HIDROPONIK

Pemahamanprinsip kerja hidroponik secara jelas merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam menerapkan sistem budidaya ini. Berikut 5 prinsip kerja hidroponik yangperlu dipahami:

Penyiapkantempat budidaya yang bersih, tidak ternaungi, dan atap bangunan tertutupplastik transparan.

Tempatbudidaya yang tidak ternaungi, dalam arti menerima sinar matahari secaralangsung sejak pagi hingga sore hari merupakan salah satu hal penting yangharus diperhatikan.

Disisi lain, atap bangunan tertutup plastik transparan untuk menghindari tanamantersiram air hujan, bangunan tempat budidaya ini disebut lathhouse.

Memasangjaringan irigasi dengan metode tetes menggunakan gaya gravitasi.

Menyediakanmedia tanam yang porus, steril, ringan, mudah didapat, dan murah. Jenis mediatanam yang memenuhi persyaratan di atas adalah arang sekam. Media tanam inidapat dibuat sendiri dengan cara yang mudah.

Memberikanlarutan nutrisi yang mengandung 16 unsur hara esensial tersebut dalam dosis,konsentrasi, komposisi, pH, dan volume yang tepat kepada tanaman yangdibudidayakan.Melakukan pemeliharaan dengan baik dan benar, terutamapemangkasan, pemasangan benang lanjaran dan pengendalian hama danpenyakit.



Sumber : http://riamahardika.blogspot.com/search?q=media
Kalibrasi pH meter

Kalibrasi pH meter

Oleh : Vivi Ho


Awalnya mengira 1 bungkus pH Buffer Powder (utk kalibrasi pH Meter) itu hanya digunakan sekali pakai, ternyata bisa digunakan ber-ulang2..

Tipsnya sebagai berikut :

Powder terdiri dari : (A) pH6.86@25*C dan (B) pH4.00@25*C

Persiapan:(1) Siapkan wadah yang bisa penampung air > 250 ml air.(2) Siapkan juga wadah yg lebih kecil yg diameternya sedikit lebih lebar dari lebar pH meter.


Caranya:Langkah I1. Masukkan 250 ml Aquabidest ke wadah penampung (1) dan masukkan powder/ serbuk (A), larutkan..2. Masukkan ujung pH Meter ke penampung (2) yg masih kosong.3. Masukkan aquadest yg sudah dilaruti poder (A) dari penampung (1) ke penampung (2) sedikit demi sedikit sampai batas leher pH meter. Selanjutnya ikuti petunjuk cara kalibrasi sesuai tabel yang ada di bungkus masing2 powder..




Langkah II.Lakukan seperti langkah I terhadap powder (B)


* Masing2 sisa larutan dari penampung (1) masukkan kedalam plastik, tutup rapat dan simpan didlm kulkas untuk digunakan lagi saat kalibrasi selanjutnya..


Info dari teman..Moga2 ga bingung ngikutin petunjuknya ya by Herry Ho


Woto Mashuwoto Ini saya copas dr satu artikel yg mengupas ttg cara perawatan pH meter. Cara Penyimpanan ElektrodaJika tidak digunakan, ujung elektroda harus selalu tetap basah untuk mencegah membran pengukur pH menjadi kering dan menjadi tidak berfungsi. Elektroda glass tanpa gabungan dengan elektroda referensi biasanya tersimpan dalam larutan asam dengan pH sekitar 3,0. Dalam keadaan darurat, pengasaman air kran dapat digunakan, tetapi air suling atau deionized jangan digunakan untuk waktu yang lama karena air yang tidak mengandung ion akan 'menghisap' keluar ion dari membran elektroda. Elektroda kombinasi (glass membrane + reference electrode) lebih baik disimpan dengan merendam dalam larutan elektrolit (KCl 3M) untuk mencegah laruta elektrilit terdifusi keluar.


Sumber : https://www.facebook.com/notes/belajar-bareng-hidroponik-bbh/kalibrasi-ph-meter/283228958504858